Serunya Wisata Satu Hari di Cirebon

by - February 14, 2015

Saya lupa tepatnya kapan, namun di salah satu majalah wanita terkemuka negeri ini pernah memuat artikel tentang Wisata Sehari di Cirebon.  Bayar sekian rupiah sudah termasuk tiket kereta api PP Jakarta-Cirebon, 2x makan [pagi dan siang] berikut ke beberapa tempat wisata.  Bagi saya yang no problemo “jalan” tanpa ditemani pasukan [baca: suami & anak-anak], paket seperti ini patut dicoba. 

Jadi ketika teman-teman alumni SMA woro-woro kalo mereka bakal ngadain perjalanan serupa di akhir Januari lalu, maka itu artinya sama dengan pucuk dicinta ulam tiba.  Setelah dapet green light dari Suami Ganteng, langsung aja daftar sama panitia.  Walaupun Cirebon pernah jadi tujuan liburan keluarga beberapa tahun yang lalu, namun melancong ke sana dengan menggunakan si ular besi plus teman perjalanan yang berbeda pasti rasanya ga bakal sama.

Gambir di waktu Subuh, rame bo !


Dan perkiraan itu pun tidak meleset.  Keriuhan sudah dimulai semenjak kaki menjejak Stasiun Gambir.  Meeting point di depan Starbuck pukul 05:30 dan ditunggu hingga setengah jam sebelum keberangkatan, begitu pesan panitia.  Mengingat rumah paling jauh, Bogor bo, maka pukul 4 empat pagi sudah meluncur di jalanan.  Jalanan lengang bingits.  Bogor – Gambil tidak sampai 60 menit.  Tak lama Suami Ganteng memarkir mobil di pelataran Gambir, azan Subuh terdengar berkumandang.

Udah lama banget ga menginjak Gambir, terlebih pukul segitu.  Kirain sepi, gak tahunya, wuihh rame pisan terutama di bagian dalam stasiun.  Entah itu yang baru tiba dengan kereta malam maupun yang hendak pergi dengan kereta pagi seperti kami.  Kedai ataupun resto kecil sudah banyak juga yang membuka gerainya karena tidak sedikit orang yang menunggu jadwal keretanya sambil mengisi perut.

Yang pergi tidak saja individu, banyak terlihat dari kelompok-kelompok yang berkumpul.  Setelah diperhatikan seksama, tertanya tidak sedikit yang bepergian dalam grup terlihat dari dress code yang dikenakan.  Ada grup yang isinya ibu-ibu saja, terlihat dari nuansa orange pada pakaiannya.  Lalu kelompok pria dengan atribut kamera, hmmm rupanya mau hunting foto. 



Ketika jarum jam hampir 15 menit lagi menuju pukul 6 pagi, dan teman panitia selesai membagikan karcis, kami pun bergegas menuju peron.  Eits, rupanya rombongongan-rombongan yang saya sebutkan tadi juga ikut bergerak.  Oh, ternyata banyak yang setujuan dengan kami, menaiki Cirebon Express.  

Selama ini naik kereta hanya KRL alias commuter line, itupun sesekali.  Ga pernah naik kereta dengan tujuan yang jauh, seperti orang-orang yang pada mudik.  Jadi baru tahu kalo proses naik kereta itu ga mirip dengan naik pesawat terbang.  Tunjukkan karcis pada petugas pemeriksa karcis sambil menyerahkan kartu identitas, hihihi norak nian !

Ngga terasa perjalanan kurang lebih 3 jam terlewati, sukses tak pake tidur.  Padahal interior gerbong Kelas Eksekutif ini nyaman banget; AC sejuk dan jok yang empuk cocok banget untuk bobok.  Reclining seat yang niatnya mau merem, gantiin jatah tidur yang kepotong karena harus bangun sebelum  Subuh tinggal niat semata.  Sandaran ditegakkan kembali dan posisi tempat duduk dibuat berhadapan supaya enak untuk ngoborl.  Gimana ya, pergi sama rombongan lenong, jadi bawaannya mau ketawa terus, saling ledek, alhasil niat tidur terlupakan sudah.  Singkatnya, udah pada ga inget umur, dan lupa [sejenak] anak plus pasangan di rumah, hihihi.

Belum lagi ada "hukum tak tertulis"; kalo tidur jadi sasaran foto.  Alhasil, dalam 3 jam perjalanan banyak bersliweran meme di WA grup.  Posenya ?  Kawan-kawan yang tidur di kereta !

Touch down Cirebon en foto !

Gerimis menyambut kami di Stasiun Cirebon tapi suasana hangat masih terbawa hingga menaiki bis untuk membawa kami mencicipi emal gentong, kuliner Cirebon yang udah terkenal itu.  Selain empal gentong, disediakan juga tahu genjrot.  Sayangnya saya lupa nama restoran yang letaknya di pinggir jalan ini.  Usai mengenyangkan perut, kami pun diantar ke tempat kerajinan kerang.   Nah, yang ini saya belum pernah tahu walaupun pernah mengunjungi Cirebon beberapa waktu lalu.

Keriuhan di Empal Gentong


Kerajinan Kerang Khas Cirebon
Oleh pihak tour kami dibawa ke tempat semacam pabrik, letaknya di Astapada tepat di seberang Tol Cirebon Barat atau Jalan Ki Ageng Tapa Kecamatan Tengah Tani.  Tak ada papan penunjuk bahwa tempat itu adalah toko menjual kerajinan, yang terlihat hanya tulisan CV. Multi Dimensi, Capiz Shell Handicraft Indonesia.  




Kursi dari kulit kerang

Setelah masuk ke dalam yang juga menjadi ruang display, baru terlihat barang-barang yang mereka produksi.  Ternyata perajin kerang ini sudah berdiri selama sepuluh tahun dan sudah penggemar baik di dalam maupun luar negeri hasil mengikuti pameran di negeri sendiri dan manca negara.  Oleh Harian Kompas, kerajinan kerang hasil Pantai Utara Jawa hasil ibu Nur Handiyah ini pernah dinyatakan sebagai oleh-oleh kerang khas Cirebon, berupa pernak-pernak dekoratif maupun perlengkapan makan hingga aksesoris.

Batik Cirebon
Ada yang bilang, belum ke Cirebon jika belum ke batik Trusmi.  Namun rupanya, batik Cirebon tidak hanya Trusmi.  Saat itu pula saya baru tahu jika Trusmi itu nama jalan yang akhirnya jadi daerah yang terkenal akan batiknya.  Kali ini kami dibawa ke area yang letaknya sepelemparan batu dari Trusmi yaitu Jl. Panembahan, Plered.



Mirip dengan Jl. Trusmi, di ruas jalanan yang tidak lebar ini, kiri-kanannya dipenuhi oleh rumah-rumah yang juga berfungsi sebagai display batik.  Jadi nambah lagi pengetahuan saya tentang Cirebon, bahwa batiknya ngga Cuma di Trusmi, tapi ada yang lainnya.

Hamparan batik

Dari waktu yang dijadwalkan, kami pun molor berdiam di spot ini.  Harap maklum, mengingat 80% peserta jalan-jalan alumni ini adalah wanita yang kabarnya adalah spesies penggila belanja plus objeknya batik pula, gak cukup rasanya hanya mengunjungi satu tempat saja.  Terlebih sang ketua panita adalah pehobi batik, jadi yaa...gitu deh ^_^


Yang kalap borong batik

Yang seru dari batik pesisir adalah warnanya yang gonjreng, colorfull.  Harganya pun variasi, tergantung jenis bahan dan cara pembuatan, dari puluhan ribu hingga 14 juta juga ada !

Nasi Jamblang Ibu Nur
Kalo ngga inget perut udah minta diisi lagi plus masih ada spot lain yang akan dikunjungi, bisa-bisa lama lagi di kulakan batik ini.  Batik bener-bener bikin mabuk kepayang.

Jadilah siang itu perut kosong kami diisi nasi jamblangnya Ibu Nur.  Oleh mba Diana, Tour Guide kami hari itu, diberitahukan bahwa paket makan siang kami adalah 4 pilihan, itupun sudah termasuk nasi.  Jadi paket itu adalah nasi plus 3 lauk pilihan bebas lainnya.  Oke deh, paham.

Gambar dipinjam dari sini

Karena Jl. Cangkring II no 45, Cirebon ini tak bisa dilalui oleh bis dan hanya bisa dilalui oleh mobil pribadi saja, maka kamipun berjalan kaki dahulu.  Ketika masuk ke dalam, saya langsung menghela napas melihat antrian yang mengular padahal jam makan sudah lewat 2 jam yang lalu.  Belum lagi tempat duduk yang nyaris dipenuhi tamu.  Hadeeuhh, dimana kami yang ber-27 ini harus duduk ?  

Makin mendekati meja sajian, makin bingung lihat makanan yang didisplay.  Hampir 30 jenis makanan yang bisa kita pilih.  Sold item di rumah makan Ibu Nur ini adalah cumi hitam, pepes telur asin dan perkedel kentang.  Teman sampai ada yang bungkus, untuk oleh-oleh orang rumah katanya. 




 Ketika tiba giliran saya, ditanya oleh pelayan, “Nasinya mau berapa, Bu ?”  Rupanya nasi dibungkus seperti nasi kucing ‘gitu.  Walau kita minta 3 bungkus nasi, tetap dihitung 1 item. Jadi bukan dari jumlah bungkus nasi yang kita pesan, tapi dari jenis makanan yang kita pilih.  Siang itu, 3 bungkus nasi dilengkapi oleh sate udang, pepes jamur dan tumisan sukses masuk ke perut.  Baru kali itu mencicipi nasi jamblang Cirebon yang enak bingits. 

Kasultanan Cirebon
Icip-icip kuliner sudah, hasil kerajinan juga iyes, sekarang waktunya mengingat [pelajaran] sejarah. 
Singkatnya gini, berdasarkan sejarah berdirinya Kerajaan Cirebon, pada akhirnya berdirilah 2 trah yakni Kasepuhan (sepuh a.k.a tua) dan Kanoman (atau muda) pada masa Sultan Ageng Tirtayasa.  Hingga salah satu keturunan Kanoman ingin mendirikan kerajaannya sendiri yang kemudian dikenal sebagai Kacirebonan.  Alhasil Cirebon memiliki 3 kesultanan; yaitu Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Sayangnya ketika masa kolonial Belanda, campur-tangan penjajah tersebut terlalu dalam hingga menyurutkan peranan kesultanan-kesultanan tersebut tidak saja dalam kehidupan sosial bahkan termasuk kekuasaannya terbawa hingga akhirnya Kacirebonan dihapuskan dan berdirilah Kota Cirebon.



Sejarah yang kurang menyenangkan, menjurus ke arah mengenaskan.  Mungkin itu pula yang tergambar manakala mengunjungi istana yang kondisinya terlihat kurang terawat dan sepi pengunjung.  Padahal itu akhir pekan, waktunya orang libur.  Atau karena hari menjelang sore ?  Entahlah.  Makin menyayangkan manakala melihat ada artefak seperti porselen kecil segi empat atau lingkaran yang ditempel di dinding istana tercongkel dari tempatnya.  Padahal setiap lempeng itu layaknya relief pada candi, ada gambar di setiap permukanannya.  Bercerita tentang sejarah pada masanya. 



Adanya kegiatan anak-anak latihan menari di salah satu rumah yang mirip padepokan di halaman kesultanan, sedikit memeriahkan suasana.  Terlepas dari semuanya, istana tempat Sultan Kasepuhan tinggal yang kami kunjungi sore itu adalah sepi dan nampak kurang terawat.  

Hhgggg, kapan ya Indonesia punya wisata istana peninggalan kerajaan Indonesia seperti di luar negeri itu ?





Oleh-oleh Khas Cirebon
Belum sah jalan-jalan rasanya kalo pulang bepergian ga bawa oleh-oleh.  Serasa ada yang kurang.  Untuk menutup hari, kami pun digiring ke sentra oleh-oleh khas Cirebon padahal jarum jam sudah di angka 5 sore.  Walahh, padahal kereta ke Jakarta berangkat pukul 18:15.  Apa keburu mengingat kalapnya para perempuan di tempat batik, bukannya ga mungkin kejadian yang sama bakal terulang, hehehe.  Dan ternyata ga salah tebakannya.   Ngga yang perempuan aja, para lelaki pun sama hebohnya milih oleh-oleh khas Cirebon yang bakal dibawa pulang sebagai tanda bukti setoran untuk orang rumah.


Mulai dari terasi, aneka kerupuk, dodol, manisan, abon dan makanan kering lainnya seperti keripik tempe.  Karena kami sekeluarga penyuka kerupuk, maka pilihan saya ga jauh-jauh dari aneka kerupuk.  Ada kerupuk udang, kerupuk ikan.  Untuk sirop, saya pilih sirup segar asli jeniper alias jeruk nipis peras.  Soalnya udah bosen sama sirup manis merek Tjampolay.

Hasil jarahan di toko Pangestu ^_^
Mendekati pukul 6 sore, kami masih di Pangestu, tempat oleh-oleh.  Rombongan jadi panik, oiii...pulang oii !  Gak lucu banget kalo sampe ketinggalan kereta.  Ga tahunya kekhawatiran boleh diabaikan karena si toko cuma sebelahan doang dengan stasiun kereta, jiaahhh. 

Sampai di peron, orang sudah berkerumun hendak menaiki Cirebon Express.  Setelah diperhatikan, banyak rombongan yang sama ketika kami berangkat pagi tadi dari Gambir.  Artinya tidak sedikit yang menyukai program liburan sehari ke Cirebon ini.  

Jakarta, here we come !

Peron sepi di waktu senja




Untuk yang bosen dengan tujuan week end yang itu-itu aja, bisa pilih paket jalan-jalan sehari keliling Cirebon dengan itinerary seperti grup kami ini.  Dijamin perut kenyang, hati senang !

****
Total biaya adl Rp. 565.000 terdiri atas : 
  • Biaya kereta api Rp 350.000 pp (Eksekutif)
  • Paket one day tour Rp.215.000 (min 40 org, bs menjd lebih murah apabila peserta 50org). 
  • Mencakup biaya KA pp, biaya bis, BBM dan parkir, 2kali makan, 1kali jajan pasar, tips utk driver, tour guide, air mineral, HTM objek wisata, dan lokal guide.


Info mengenai Wisata Sehari Cirebon bisa juga dilihat di sini.


You May Also Like

47 comments

  1. Asyik bener Mba :D
    Keretanya cozy banget dan semuanya bikin nyaman ya, ada tour guide segala...
    Kapan2 kita jalan2 sama Blogger yuk rame2 :D

    ReplyDelete
  2. Asik ya Mbak PP Jakarta - Cirebon. Saya pun kalau ke Cirebon lebih suka naik Cirex ekonomis soalnya

    ReplyDelete
  3. Jadi kepengen... Sudah 20 tahun nggak travel keliling Jawa...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin sekarang saatnya untuk keliling lagi, mba Muti

      Delete
  4. Replies
    1. sanga bagus, mba Ren. pokoknya kalap deh, kalo ga inget kantong :)

      Delete
  5. seru mbak. cuma satu hari aja udah bisa kebeberapa tempat. sayang min groupnya besar sekali >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. sedikit juga bisa siiyyy, tapi bayarnya jadi lebih mahal.

      Delete
  6. Naksir batiknya mak, ada nggak mak, lempar sini donk satu, oleh2 blogwalking..hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Batiknya emang bikin ngencess, saya aja sampe bingung milihnya

      Delete
  7. Wah kampung halaman sayaaaa! hihihihi :D Cirebon sekarang gampang dicapai juga dari Bandung euy, makasih PT. KAI!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cirebon - Bandung pake mobil juga deket, ya mba ?
      BTW, kampung halamannya emang okeh bingits deh.

      Delete
    2. pake mobil lebih lama, macet & jalan jelek. bisa sampe 7 jam. naik kereta 4 jam doang :D

      Delete
  8. kalau aku ke Tegal malah pengin bablas ke Cirebon, deket banget sih :D
    kalau ke Cirebon kurang lengkap kalau nggak belanja batik :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya malah belum pernah ke Tegal, cuma lintas aja kalo lagi jalan ke Jogja.

      Delete
  9. Boleh juga nih dicoba. Salam kenal, Mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga, Mak Fita. Insya Allah ga nyesel kalo dicoba

      Delete
  10. wah ternyata ada juga yag wisata sehari ke cirebon. saya tinggal di cirebon .. Ada juga batik di daerah Ciwaringin yg motifnya berbeda dg yg di trusmi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kelihatannya 1-day trip banyak peminatnya lho, mba.
      Jadi kita-kita inilah yang bikin macet kotamu kalo week end hihihi

      Delete
  11. Waaah nasi jamblang ibu Nur!!! Ngiler dehhh :9 Mbaak beberapa menit dari Cirebon ada situs prasejarah Cipari, menarik juga lho ^^
    tiananana.blogspot.com - traveling ke Kuningan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nasi Jamblangnya Ibu Nur, topnya puoll deh. Masih terbayang2 nih rasa masakannya.

      Delete
  12. Seru banget mbak di dalem keretanya, aku belum pernah mbaaak >.< #Mupeng
    Kerajinan kerangnya juga bagus banget deh, kesannya mewah gitu kayak di istana-istana hehehe

    www.knewtolittle.com

    ReplyDelete
  13. wahahaha, asiik nih yah ikutan trip2 rombongan kaya gini, biaya lebih hemat pulaak.. bisa di coba nih kapan2 :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. alternatif acara kumpul-kumpul, mba Ranii. Sesekali outdoor, daripada di resto atau caffee melulu

      Delete
  14. Wahh senang y kota ku jd tujuan wisata 1 hari..kampung batik cuma 15 menit dr rumah ku mba..masih banyak mba tempat luar biasa yg belum dikunjungi,ada gua sunyaragi,astana gunung jati makam tempat sunan gunung jati dan kerabat kesultanan cirebon,dan kuliner y masih banyak bgt mba..itu makan empal gentong di h.apud bukan mba ?..

    ReplyDelete
    Replies
    1. mba Dewi, kemarin tidak sempat ke Gua Sunyaragi karena kesorean. Pengennya sih ke banyak tempat, apa daya, jadwal kereta tak bersahabat hehehe.

      Betul, kami makan empal gentong di H. Apud.

      Seneng bisa jalan-jalan ke Cirebon lagi.

      Delete
  15. #PaketTourCirebonHEMAT
    Paket Tour Cirebon Hemat *Keraton Kanoman (Silent Palace)

    ITINERARY
    09.00 - 09.30 Jemput di Stasiun KA Kejaksan Cirebon
    09.30 - 10.00 Melewati Bangunan Cagar Budaya *Jajanan Khas Cirebon
    10.00 - 11.00 Tour Keraton Kanoman
    11.00 - 12.00 Tour Goa Sunyaragi
    12.00 - 13.00 Makan siang Empal Gentong H. Apud
    13.00 - 14.30 Tour Industry Kerajinan Kerang
    14.30 - 16.30 Belanja di Desa Trusmi Batik
    16.30 - 17.30 Oleh - oleh Khas Cirebon
    17.30 - 18.00 Kembali ke Stasiun KA Kejaksan Cirebon
    18.00 - Tour Selesai

    HARGA PAKET TOUR CIREBON :
    Rp370.000,- (5 Orang)
    Rp295.000,- (10 Orang)
    Rp245.000,- (20 Orang)
    Rp205.000,- (30 Orang)
    Rp185.000,- (40 Orang)
    Rp165.000,- (50 Orang)
    Rp145.000,- (60 Orang)

    HARGA TERMASUK :
    ARMADA WISATA, MOBIL / ELF / HIACE / BUS MEDIUM / BIG BUS (AC)
    TIPS DRIVER, BBM, PARKIR
    TOUR GUIDE
    MAKAN PRASMANAN 1X (KHAS CIREBON)
    JAJANAN PASAR 1X (KHAS CIREBON)
    AIR MINERAL 600ML
    HTM OBJEK WISATA
    LOKAL GUIDE

    RESERVASI & BOOKING :
    PLESIR WISATA GROUP
    0231-324282, 087710663947

    ReplyDelete
  16. wah, berasa banget cerita ini, karena suami berasal dari cirebon jadi ingat cirebon pas baca tulisan ini.. kulinernya manteb.. he2.. salam kenal mb, monggo mampir di blog saya jg ya tp malu niy masih pemula bangeeet... http://catatan-ummu-aisyifa.blogspot.com/

    ReplyDelete
  17. mba.. ada contact person umtuk paketannya gak? sepertinya aku tertarik

    ReplyDelete
  18. wah seru ya mbk , jadi makin tertarik buat kesana , memang sbelumnya sudah diniatkan awal tahun ini mw kecirebon, hasil liyat tulisan di blog mbk jdi makin penasaran ihirr :)

    ReplyDelete
  19. terima kasih mba sudah sharing ttg kota Cirebon

    numpang info yaa

    Paket Tour Cirebon Murah, Paket Wisata Cirebon Hemat
    harga mulai Rp 215.000/orang
    http://tourcirebon.com/paket-tour-cirebon-1-hari.html

    Paket Wisata Lainnya:
    Paket Wisata Bali 3 Hari 2 Malam (termasuk Tiket Pesawat PP) Harga cuma Rp 1.800.000/orang.
    link: http://tourcirebon.com/paket-wisata-bali-3-hari-2-malam...

    dijamin PALING MURAHH

    Hubungi Kami:
    www.TourCirebon.Com
    Hp./SMS : 0896-3019-0888
    Pin. : 51A57AB7
    Email : admin@tourcirebon.com

    ReplyDelete
  20. Yups, Cirebon punya pesona tersendiri, terus, batik pesisirnya itu lhoo, motifnya cakep-cakep mbaa.
    Aku sering ke Cirebon, tapi belum semua kujelajahi

    ReplyDelete
  21. ada yang kurang kulinernya "NASI LENGKO" haji barno di jalan pagongan. dijamin ngeces... saya orang crb aja nagih biasanya artis atau orang2 pelancong pasti visit ke situ. recomended bgt mbak

    ReplyDelete
  22. Seru banget nih mbak..boleh dicoba pas mudik nanti

    ReplyDelete
  23. wah bagus bagus ya mbak kerajinan kerangnya. cocok nih buat oleh oleh dari wisata ke cirebon

    ReplyDelete
  24. Kayaknya kalau rpmbongan gitu sering diarahinnya ke toko Pangestu kalau mau cari oleh-oleh, ya. :)

    ReplyDelete
  25. mantap artikelnya, kepingin pulang kampung.

    ReplyDelete
  26. Waduuuuuh jadi pengeeeeeen...
    Apalagi lihat batiknya, Jadi kepengen tak jahit semuaaaaaaaa.....

    ReplyDelete
  27. Waahh luar biasa blog nya..
    Semoga sukses selalu dan maju terus..
    Salam kenal dari saya..

    ReplyDelete
  28. informasinya tentang diary terutama di cirebon ini sangat bagus sekali. kalau bersedia agan juga mampir ke olshop toko produk nasa kami di cirebon

    distributor nasa cirebon
    distributor crystal x cirebon

    ReplyDelete
  29. Empal Gentongnya mantul ya, pengen banget nyoba masakan asli cirebon

    ReplyDelete
  30. Ya ampuuun aku kangen jalan2 begini :(

    Cirebon itu aku biasanya hanya transit kalo mau ke solo. Transit cari makan :p. Pastinya nasi Jamblang ATO empal gentong yg dicari. Aku blm pernah kliling kotanya utk wisata sih. Kapan2 harus memang.

    Itu yg aturan kalo jalan bareng , trus siapa yg tidur bakal jadi meme foto, sama aja yaaa kayak grub kantorku kalo outing hahahaha.

    Tapi supaya mukanya ga ancur2 banget rata2 kami udh sedia masker dari dulu mba. Tujuannya utk nutupin mangap mulut kalo ketiduran wkwkwkkkwkw

    ReplyDelete

Hai ^_^
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya di blog ini.
Silakan tinggalkan komentar yang baik.
Mohon maaf, komentar anonim maupun yang sifatnya spam, tidak akan dipublikasikan.
Keep reading and Salam !